22.10.10

Lovely

Minggu kemarin gw diminta jadi penerima tamu respsi pernikahan kakaknya temen gw. Adat Aceh. Di gedung Patrajasa. Tema weddingnya dominan ungu sama emas. Pelaminannya keren banget, sayang si soner rusak :( ga bisa ngambil fotonya :((


Ga ada adat khusus Aceh si, cuman tari penyambutan gitu aja, mungkin karena ini hanya "ngunduh mantu" undangannya juga bisa dibilang sedikit, mungkin hanya sekitar 500-an.


Yak, tulisannya makin ga ada juntrungannya. Ini yang mau gw share. Malam itu gw baru tau ada simbol khas Aceh, kata nina si namanya "Pintu Aceh". Ntah kenapa menurut gw itu bagus banget, i googled and this is what i found 



ini dia Pinto Aceh :)
 
Begitu juga halnya dengan pinto aceh, Pinto Aceh diambil desainnya dari sebuah monumen peninggalan Sultan Iskandarmuda yang bernama Pinto Khoh. Monumen tersebut yang sekarang di sekitarnya dijadikan taman rekreasi, terletak di tepi sungai (krueng) Daroy, konon dulunya sebagai pintu belakang istana Keraton Aceh khusus untuk keluar masuknya permaisuri Sultan Iskandarmuda beserta dayang-dayangnya kalau sang permaisuri menuju ke tepian sungai untuk mandi. Sekarang ini taman tersebut diberi nama Tanian Putroe Phang (Taman Putri Pahang), nama sang permaisuri.
Dari desain gerbang kecil Pintu Khob itulah diambil motif untuk perhiasan yang bernama Pinto Aceh 
Munculnya perhiasan motif PintoAceh ini ketika tahun 1926 pemerintah Belanda di Kutaraja (Banda Aceh) menyelenggarakan Satteling (Pasar Malam) yang terbesar, digelarkan di Esplanade (Lapangan Blang Padang). Pada Pasar Malam tersebut diberi kesempatan kepada para perajin emas dan perak untuk membuka stand, untuk memperlihatkan dan memamerkan kebolehan serta karya-karya keterampilan tangan mereka.

Ya secara itu nikahan adat Aceh ya, isinya orang Aceh semua. Most of woman there use it as a brooch. I want to buy it for my mom's birthday next year :D

Tidak ada komentar: